KRAKSAAN, Radar Bromo – Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan korban jiwa jadi tragedi terkelam di sepak bola Indonesia. 3 Warga Kabupaten Probolinggo juga jadi korban dalam kerusuhan selepas laga Arema melawan Persebaya itu.
Selain warga Maron Wetan, dua korban meninggal berasal dari Kraksaan dan Besuk, Kabupaten Probolinggo. Mereka adalah Abian Hasiq Rifqi 18, atau Bian, warga RT 6/RW 1, Dusun Krajan, Kelurahan Kandangjati Kulon, Kecamatan Kraksaan. Satu lagi, Moh Kindi Arumi Purnama, 16, atau Aril, warga RT 9/RW 3, Desa Besuk Kidul, Kecamatan Besuk.
Jenazah Bian sampai di rumah duka Minggu pagi (2/10) pukul 09.42. Diantar ambulans dari RS Wava Husada, Kepanjen, Kabupaten Malang. Almarhum lantas dimakamkan di TPU Kandangjati Kulon.
Sementara jenazah Aril sampai berita ini ditulis pukul 18.05 masih di Malang. Keluarga menjemput jenazah Aril ke RS Wava Husada untuk dibawa pulang.
“Informasi dari keluarga di sini (Besuk Kidul), keluarga almarhum saat ini menyusul ke rumah sakit Wava Husada. Mau dibawa pulang kabarnya,” terang Sekertaris Desa Besuk Kidul Kusyanto.
Bian sendiri berangkat ke Stadion Kanjuruhan dari kontrakannya di Malang bersama delapan temannya, sekitar pukul 18.00. Semuanya warga Probolinggo yang sedang kuliah di Malang. Bian sendiri baru kuliah satu bulan di Unisma.
“Sekitar pukul delapan malam sudah sampai. Di tribun saya ada di gate 10 dekat dengan Bian,” terang Moh Syafi’i Hamdani, 18, alias Dani, teman korban.