ADANYA pandemi Covid-19, membuat kegiatan belajar mengajar sering digelar secara daring. Siswa belajar dari rumah dengan bimbingan guru secara jarak jauh. Kondisi ini mendorong Khusnul Khotimah dan Siti Husnul Chotimah untuk berinovasi. Kepala SDN Kalisalam 1 dan pengawas SD Kecamatan Dringu, ini melahirkan inovasi bernama Buku Balebung.
Balebung merupakan akronim dari Baku Lepas dan Baku Sambung. Inovasi ini merupakan sarana jitu menanamkan konsep awal menulis huruf baku dan memperbaiki tulisan tidak baku.
Inovasi ini berhasil menjadi juara 1 dalam Lomba Inovasi Daerah Kabupaten Probolinggo tahun 2021. Yakni, dalam Kategori Bidang Pendidikan dan TIK, mewakili Dispendik Kabupaten Probolinggo.
Inovasi ini dikembangkan tidak terlepas dari adanya pembelajaran daring selama pandemi. Dengan latar belakang orang tua yang berbeda-beda, keberhasilan pembelajaran dari rumah juga tergantung peran orang tua. Serta, adanya keprihatinan bentuk tulisan siswa SD yang seperti “tulisan dokter.”
Berangkat dari situ, Khusnul Khotimah melahirkan sebuah inovasi. Tujuannya, mempermudah siswa dalam belajar. Khususnya, dalam hal tulisan. Ini juga dilakukan agar mutu pendidikan tidak anjlok gara-gara korona.
“Sebenarnya sudah saya buat sejak 2019. Tujuan awalnya untuk memperbaiki tulisan siswa. Ketika pemberlakuan sekolah daring, saya berpikir bagaimana cara mengajari siswa kelas 1 untuk menulis dan membaca. Sedangkan, guru tidak bisa bertatap muka. Akhirnya, saya perbaiki lagi dengan membuat Balebung 1 dan Balebung 2,” jelasnya.
Buku Balebung digunakan untuk membuat tulisan menjadi baik dan baku. Balebung 1 untuk tulisan lepas. Buku Balebung 2 untuk tulisan sambung atau tulisan latin. Masing-masing buku memiliki jumlah halaman sebanyak 50 lembar. Terdiri atas cover yang juga tertera jaminan legalitas sesuai SK Dirjen Disdakmen.
“Di situ juga ada petunjuk menulis baku lepas dan baku sambung, kemudian halaman yang berisi baris-baris. Untuk baku lepas ada 3 baris. Baku sambung 5 baris. Baris ini berfungsi mengatur tulisan biar bagus. Untuk menulis lepas, tumpuannya pada baris kedua, sementara tulisan sambung tumpuannya pada baris ketiga,” jelasnya.
Khusnul mengatakan, sejauh ini sudah ada sekitar 4.000 eksempler buku yang telah dicetak. Selain di SDN Kalisalam 1, buku Balebung juga telah menyebar di SD lainnya di wilayah Kecamatan Dringu. “Alhamdulillah, hasilnya banyak tulisan siswa yang sudah bagus dan baku,” katanya.
Pengawas SD Kecamatan Dringu Siti Husnul Chotimah mengatakan, dengan adanya buku itu, pembelajaran daring bisa lebih efektif. Orang tua juga bisa mendampingi langsung anaknya dalam belajar menulis dengan buku Balebung. “Sangat mudah dipelajari. Sudah ada petunjuknya. Buku ini mengawal tulisan anak menjadi baku,” ujarnya.
“Selain melalui pembelajaran daring, luring, dan blended learning, implementasi buku Balebung juga melibatkan orang tua. Sebelumnya, mereka kami edukasi. Kami juga ada pameran karya di masa pandemi tiap bulan. Salah satunya menampilkan hasil tulisan anak-anak dengan menggunakan buku Balebung,” jelasnya. (uno/adv)