KANIGARAN, Radar Bromo – Kemiskinan masih menjadi problem besar di Kabupaten Probolinggo. Sejauh ini, Kabupaten Probolinggo masih menjadi salah satu daerah termiskin di Jawa Timur. Angka kemiskinan tertinggi ketiga.
Kepala Disnaker dan Transmigrasi Kabupaten Probolinggo Doddy Nur Baskoro mengakui, kabupaten menjadi daerah termiskin ketiga di Jawa Timur. Berdasarkan analisis yang dilakukan, tingginya angka pengangguran menjadi salah satu penyebab kemiskinan terjadi.
Terlebih lagi, tiga tahun terakhir terjadi pandemi Covid-19. Saat itu, kegiatan ekonomi menurun. Sejumlah perusahaan juga menghentikan karyawannya. Termasuk di Kabupaten Probolinggo.
“Ada enam perusahaan di bidang kayu yang terpaksa tutup akibat Covid-19. Sehingga, banyak karyawan yang diberhentikan. Hal ini yang menjadi salah satu penyebab pengangguran,” kata Doddy.
Menurut data yang ada, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Probolinggo selama tiga tahun terakhir sebenarnya menurun. Namun, tetap saja angkanya tinggi.
Pada 2020, TPT mencapai 4,86 persen. Lalu tahun 2021 menurun menjadi 4,55 persen. Dan pada 2022 turun lagi menjadi 3,25 persen.
Selain itu, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Probolinggo juga turun sebenarnya. Pada 2020 mencapai 218,35 ribu. Lalu meningkat pada 2021 saat pandemi Covid-19 terjadi. Jumlahnya mencapai 223,32 ribu. Dan tahun 2022 turun lagi menjadi 203,23 ribu.
Persentase kemiskinan pun mengikuti jumlah penduduk miskin. Pada tahun 2020 yaitu 18,61 persen. Kemudian naik di tahun 2021 menjadi 18,91 persen. Dan di tahun 2022 turun lagi menjadi 17,12 persen.