KRAKSAAN, Radar Bromo – Pemasukan dari sektor tera ulang dalam tiga bulan ini, masih kecil. Terhitung sampai akhir Maret, tera ulang baru menyumbang 25 persen ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari target.
Kepala Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Metrologi Legal pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo Diyah Setyo Rini mengatakan, target tera ulang Rp 181.783.500. “Jika di persentasekan, capaiannya saat ini 25 persen dari target,” katanya, Jumat (31/3).
PAD tersebut di dapatkan dari retrebusi tera ulang alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) dan tera ulang pompa ukur bahan bakar minyak (PUBBM).
“Kami dapatkan dari sejumlah pasar dan dan beberapa SPBU yang ditera. Sejauh ini ada sejumlah pasar dan SPBU yang telah kami tera ulang,” bebernya.
Tera ulang akan dilakukan di keseluruhan pasar yang ada di Kabupaten Probolinggo. Begitupun dengan SPBU dan jenis pengisian BBM lainnya. Untuk pengisian BBM, di wilayah Kabupaten Probolinggo terdapat 18 SPBU, 14 Pertashop yang sudah beroperasi, dan 23 Indomobil. Setiap tahunnya, mereka harus secara rutin melakukan tera ulang pompa pengisian bahan bakar.
“Hal ini guna memastikan alat ukur yang digunakan sesuai dengan takaran yang telah diatur. Sehingga konsumen dapat mendapatkan ukuran yang pas. Produsen atau pemilik usaha mendapat kepercayaan dari konsumen,” ujarnya.
Dengan masih kecilnya capian PAD tersebut, IPTetrologi legal akan terus melakukan Tera ulang. Sehingga, capian PAD dapat di dongkrak. “Insyaallah pada pertengahan tahun capaian PAD sebesar 50 persen dari target,” jelasnya. (mu/fun)