29.8 C
Probolinggo
Wednesday, March 22, 2023

Cegah Banjir, Utamakan Normalisasi Irigasi Dekat Bendungan

KRAKSAAN, Radar Bromo – Antisipasi luapan air terhadap lahan pertanian salah satunya dengan normalisasi irigasi. Sejumlah titik pun menjadi prioritas. Terutama di dekat bendungan atau DAM.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Jalan dan Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo Ahmad Mulyono mengatakan, normalisasi saluran sekunder terus dilanjut. Agar saat hujan tidak terjadi banjir.

“Kami lakukan di sejumlah titik, di tujuh korwil. Pengerjaannya tidak melakukan alat berat, melainkan manual,” katanya.

Di setiap korwil lanjut Mulyono, Ada sejumlah titik yang menjadi prioritas normalisasi. Salah satunya di lokasi DAM atau bendungan yang menjadi pengatur arus air ke hilir. “Kami prioritaskan di Damnya. Sebab, jika air sering tidak lancar dan bisa meluber. Sehingga berpotensi merusak lahan pertanian warga,” katanya.

Baca Juga:  Tahun 2021 Target Perikanan Tangkap Kab Probolinggo Naik 1.959 Ton

Normalisasi dilakukan dengan membuang rumput yang menghambat aliran air. Juga membuang material padat yang menyebabkan pendangkalan irigasi. “Menggunakan cangkul dan alat manual lainnya. Seperti lumpur yang mengendap dan material lainya yang menyebabkan pendangkalan dibersihkan,” bebernya. (mu/fun)

KRAKSAAN, Radar Bromo – Antisipasi luapan air terhadap lahan pertanian salah satunya dengan normalisasi irigasi. Sejumlah titik pun menjadi prioritas. Terutama di dekat bendungan atau DAM.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Jalan dan Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo Ahmad Mulyono mengatakan, normalisasi saluran sekunder terus dilanjut. Agar saat hujan tidak terjadi banjir.

“Kami lakukan di sejumlah titik, di tujuh korwil. Pengerjaannya tidak melakukan alat berat, melainkan manual,” katanya.

Di setiap korwil lanjut Mulyono, Ada sejumlah titik yang menjadi prioritas normalisasi. Salah satunya di lokasi DAM atau bendungan yang menjadi pengatur arus air ke hilir. “Kami prioritaskan di Damnya. Sebab, jika air sering tidak lancar dan bisa meluber. Sehingga berpotensi merusak lahan pertanian warga,” katanya.

Baca Juga:  Ganggu Pengairan Sawah, Tambang di Sungai Pancar Glagas Ditutup Warga

Normalisasi dilakukan dengan membuang rumput yang menghambat aliran air. Juga membuang material padat yang menyebabkan pendangkalan irigasi. “Menggunakan cangkul dan alat manual lainnya. Seperti lumpur yang mengendap dan material lainya yang menyebabkan pendangkalan dibersihkan,” bebernya. (mu/fun)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru