BANGIL, Radar Bromo – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (menginginkan) agar bisa parkiran kantornya di Raci, Bangil, dibenahi. Sistem parkir basement digadang-gadang untuk bisa direalisasikan.
Sayangnya, rencana itu belum bisa direalisasikan tahun ini. Anggaran yang belum tersedia, menjadi alasan.
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan mengungkapkan, penataan parkir dewan memang perlu dilakukan. Hal ini untuk mengatasi, ketika adanya peningkatan kunjungan di kantor dewan.
Seperti ketika adanya pelantikan atau kegiatan lainnya. Sehingga, berpengaruh terhadap kawasan DPRD Kabupaten Pasuruan. Karena, lahan parkir yang disiapkan, tak muat. “Persoalan itulah, yang memunculkan ide pembangunan parkiran basement,” kata Dion-sapaannya.
Hal ini untuk mengatasi persoalan parkir. Sehingga, mobil-mobil tamu, bisa muat di kawasan legislatif. Tidak sampai dialihkan ke tempat lain. Dengan parkir dua lantai, tentu akan memaksimalkan sarana parkir tersebut.
Rencana itu memang sempat diusulkan dalam APBD 2020. Anggaran Rp 5 miliar diusulkan. Sayangnya, hal itu gagal terlaksana. Penyebabnya, banyak hal urgen lain yang perlu direalisasikan.
Menurut Dion, pembangunan itupun, belum bisa terealisasi tahun ini. Lagi-lagi, anggarannya belum tersedia. “Belum bisa dibangun tahun ini. Masih banyak program yang lebih urgen,” timpalnya. (one/fun)
BANGIL, Radar Bromo – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (menginginkan) agar bisa parkiran kantornya di Raci, Bangil, dibenahi. Sistem parkir basement digadang-gadang untuk bisa direalisasikan.
Sayangnya, rencana itu belum bisa direalisasikan tahun ini. Anggaran yang belum tersedia, menjadi alasan.
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan mengungkapkan, penataan parkir dewan memang perlu dilakukan. Hal ini untuk mengatasi, ketika adanya peningkatan kunjungan di kantor dewan.
Seperti ketika adanya pelantikan atau kegiatan lainnya. Sehingga, berpengaruh terhadap kawasan DPRD Kabupaten Pasuruan. Karena, lahan parkir yang disiapkan, tak muat. “Persoalan itulah, yang memunculkan ide pembangunan parkiran basement,” kata Dion-sapaannya.
Hal ini untuk mengatasi persoalan parkir. Sehingga, mobil-mobil tamu, bisa muat di kawasan legislatif. Tidak sampai dialihkan ke tempat lain. Dengan parkir dua lantai, tentu akan memaksimalkan sarana parkir tersebut.
Rencana itu memang sempat diusulkan dalam APBD 2020. Anggaran Rp 5 miliar diusulkan. Sayangnya, hal itu gagal terlaksana. Penyebabnya, banyak hal urgen lain yang perlu direalisasikan.
Menurut Dion, pembangunan itupun, belum bisa terealisasi tahun ini. Lagi-lagi, anggarannya belum tersedia. “Belum bisa dibangun tahun ini. Masih banyak program yang lebih urgen,” timpalnya. (one/fun)
