BEJI, Radar Bromo – Hujan deras beberapa hari belakangan membuat warga Desa Kedungringin dan Kedungboto, Kecamatan Beji, kebanjiran. Mereka pun harus hidup dengan dikelilingi genangan.
Pantauan Jawa Pos Radar Bromo Rabu (22/2), rumah-rumah warga di Kedungringin dan Kedungboto tergenang dengan ketinggian beragam. Mulai 10 cm hingga 60 cm.
Meski tak nyaman, mereka membiasakan diri dengan kondisi tersebut. Sebab, bukan kali pertama ini banjir terjadi. Bahkan, sepanjang tahun ini ini sudah tiga kali banjir.
Siti, 60, warga Kedungringin mengaku, sudah tiga kali dalam tahun ini banjir terjadi. Meski bukan yang terparah, namun banjir yang terjadi kemarin terbilang cukup parah.
“Memang masih lebih besar minggu lalu. Namun, saat ini juga cukup parah,” ungkapnya.
Banjir tersebut dipicu hujan deras yang turun di kawasan setempat sejak sore kemarin. Hingga beberapa jam lamanya, hujan mengguyur deras. Dampaknya, air pun meninggi.
“Sebelumnya sempat surut. Tapi, akhirnya masuk lagi dan meninggi. Tidak hanya menggenangi jalan, tetapi juga menggenangi rumah-rumah,” tambahnya.
Hal senada diungkapkan Mualimin, 37, warga Kedungringin lainnya. Dampak banjir tersebut, warga tak bisa berbuat banyak. Bahkan, sebagian ada yang mengungsi.
“Terutama yang punya bayi atau anak kecil, mereka memilih ngungsi ke rumah saudara yang terbebas dari banjir,” jelasnya.
Banjir juga terjadi di kawasan Kedungboto. Kusnadi, warga Kedungboto menyebut, banjir kemarin tidak hanya menggenangi rumah. Namun, juga jalan. Ketinggian air mencapai 40 cm. Dampaknya, banyak pengguna jalan yang terpaksa nuntun motornya lantaran mogok.
Menurutnya, banjir tersebut terjadi karena beberapa faktor. Selain hujan deras, juga karena pendangkalan Sungai Keputran di wilayah setempat. Parahnya, banyak enceng godok yang menghambat air. “Makanya kami berharap ada normalisasi,” ulasnya.
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Ridwan Harris mengungkapkan, hujan deras yang mengguyur empat kecamatan di Kabupaten Pasuruan membuat Sungai Wrati melupas. Akibatnya, dua desa di Kecamatan Beji kebanjiran. Yakni, di Kedungboto dan Kedungringin. Genangan air yang terjadi rata-rata mencapai ketinggian 10 cm hingga 60 cm.
Selain itu, hujan juga terjadi di wilayah atas. Mulai Prigen, Pandaan, dan Trawas di Mojokerto. Akibatnya, sungai Wrati tak bisa menampung air hujan.
“Hujan deras memang terjadi di wilayah Prigen, Pandaan, juga Gempol. Juga hujan terjadi di Trawas, Kabupaten Mojokerto. Akibatnya, debit air sungai Wrati tak cukup hingga membuat air sungai meluap,” paparnya.
Camat Beji Wijaya Sugianto mengungkapkan, di Desa Kedungboto, ada 67 KK yang terdampak banjir. Sementara di Kedungringin, ada 1.500 KK. Bantuan terhadap korban dampak banjir ini tengah diberikan. (one/hn)