BANGIL, Radar Bromo – Seorang laki-laki tiba-tiba mengamuk. Dia terlihat mengacau kegiatan penghitungan suara pilkades di salah satu tempat pemungutan suara (TPS). Petugas pun kewalahan. Saat itulah, petugas keamanan dengan sigap turun tangan. Lelaki itu dibekuk. Dilumpuhkan. Takluk.
Suasana gaduh itu diciptakan sebagai simulasi menjelang pergelaran pilkades serentak yang digeber 53 desa pelaksana di Kabupaten Pasuruan. Simulasi pengamanan berlangsung di Mapolres Pasuruan, Jumat (18/3).
Kabagops Polres Pasuruan Kompol Sugeng Supriantoro menjelaskan, simulasi itu dirancang untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan saat pilkades serentak berlangsung pada 23 Maret 2022. ”Dengan latihan ini, petugas harus sigap untuk bertindak,” katanya.
Sugeng memaparkan, langkah-langkah pengamanan itu diperagakan kepada seluruh personel yang akan bertugas mengamankan pilkades. Misalnya, ada aksi massa atau seseorang yang tidak puas dan melakukan tindakan anarkistis.
Menurut Sugeng, Polres Pasuruan bakal mengerahkan ratusan personel selama pilkades serentak berlangsung. Setidaknya, 343 anggota polisi diterjunkan. Mereka akan bersiaga di 269 TPS yang masuk wilayah hukum Polres Pasuruan.
Jumlah personel kepolisian yang diterjunkan itu belum meliputi personel support dari Brimob Polda Jatim. Sebab, saat pilkades nanti, ada 200 personel Brimob yang akan ditugasi ke Pasuruan. Plus 56 pasukan trail dari Brimob.
”Ada juga jajaran samping, yakni TNI dan Satpol PP yang akan men-support. Juga dukungan linmas,” tambahnya.