24.4 C
Probolinggo
Friday, March 31, 2023

Keruk Sungai untuk Cegah Banjir di Pasuruan

BANGIL, Radar Bromo – Banjir masih melanda berbagai kecamatan di wilayah Kabupaten Pasuruan. Baik Grati, Winongan, Beji, Gempol, maupun Kraton. Pemkab berusaha meminimalkan bencana itu dengan menormalisasi sungai dan jaringan irigasi.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Cipta Karya, dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan Hari Aprianto mengatakan, derasnya hujan memang berpengaruh terhadap volume air. Beberapa wilayah di Kabupaten Pasuruan akhirnya kebanjiran.

Untuk mengurangi itu, sejumlah alat berat dikerahkan. Alat berat ekskavator diterjunkan untuk mengeruk dalam sungai-sungai. Juga melebarkan dan menata pinggir sungai. Daya tampung sungai akan meningkat sehingga risiko meluap berkurang.

”Alat-alat berat sudah kami turunkan di beberapa titik. Pengerukan sedang berlangsung,” tambah Hari.

Baca Juga:  Banjir 1,5 Meter di Kedawung Kulon, Lansia Dievakuasi ke Tol

Pengerukan itu, antara lain, dilakukan di sungai Desa Sidepan, Kecamatan Winongan; Sungai Gayam, Desa Winong, Kecamatan Gempol; dan sejumlah titik lain.

Pemkab Pasuruan mengalokasikan setidaknya Rp 2,9 miliar untuk menormalisasi sungai dan jaringan irigasi tersebut. Targetnya, bisa mengeruk hingga kurang lebih 40 jaringan irigasi di Kabupaten Pasuruan sepanjang 2022 ini. Tidak hanya mengurangi risiko banjir. Normalisasi juga akan memperlancar jaringan irigasi ke lahan pertanian. (one/far)

BANGIL, Radar Bromo – Banjir masih melanda berbagai kecamatan di wilayah Kabupaten Pasuruan. Baik Grati, Winongan, Beji, Gempol, maupun Kraton. Pemkab berusaha meminimalkan bencana itu dengan menormalisasi sungai dan jaringan irigasi.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Cipta Karya, dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan Hari Aprianto mengatakan, derasnya hujan memang berpengaruh terhadap volume air. Beberapa wilayah di Kabupaten Pasuruan akhirnya kebanjiran.

Untuk mengurangi itu, sejumlah alat berat dikerahkan. Alat berat ekskavator diterjunkan untuk mengeruk dalam sungai-sungai. Juga melebarkan dan menata pinggir sungai. Daya tampung sungai akan meningkat sehingga risiko meluap berkurang.

”Alat-alat berat sudah kami turunkan di beberapa titik. Pengerukan sedang berlangsung,” tambah Hari.

Baca Juga:  Kota Pasuruan Masih Siaga Banjir

Pengerukan itu, antara lain, dilakukan di sungai Desa Sidepan, Kecamatan Winongan; Sungai Gayam, Desa Winong, Kecamatan Gempol; dan sejumlah titik lain.

Pemkab Pasuruan mengalokasikan setidaknya Rp 2,9 miliar untuk menormalisasi sungai dan jaringan irigasi tersebut. Targetnya, bisa mengeruk hingga kurang lebih 40 jaringan irigasi di Kabupaten Pasuruan sepanjang 2022 ini. Tidak hanya mengurangi risiko banjir. Normalisasi juga akan memperlancar jaringan irigasi ke lahan pertanian. (one/far)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru