BANGIL, Radar Bromo – Pemkab Pasuruan akhirnya merealisasikan pengadaan alat donor plasma konvalesen. Harganya Rp 1,4 miliar. DPRD setempat pun berharap alat mahal itu segera difungsikan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan Ani Latifa mengungkapkan, apheresis atau alat khusus untuk donor plasma konvalesen itu memang dibutuhkan. Sebab, donor plasma menjadi salah satu upaya penyembuhan pasien Covid-19 di Kabupaten Pasuruan.
Sementara selama ini, penyintas yang ingin donor plasma harus ke luar daerah. Begitu juga dengan warga Kabupaten Pasuruan yang ingin mendapatkan donor plasma, harus mendapatkan dari luar daerah. Penyebabnya, belum adanya alat donor plasma di Kabupaten Pasuruan.
“Kebutuhan inilah yang mendorong untuk pengadaan apheresis atau alat donor plasma konvalesen ini,” sampainya.
Meski demikian, alat itu belum bisa serta merta difungsikan. Sebab, masih ada uji coba serta pelatihan dalam pengoperasian alat tersebut.
“Kami upayakan segera bisa dioperasikan. Sekarang masih setting alat. Juga masih perlu pelatihan untuk mengoperasionalkan apheresis itu,” bebernya.
Realisasi pengadaan apheresis itu pun mendapat respons dari legislatif. Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan M. Zaini mengatakan, sudah lama keberadaan alat tersebut dinantikan masyarakat. Karena, selama ini, donor plasma harus dilakukan di luar daerah, seperti Surabaya.
“Dengan adanya alat tersebut di Kabupaten Pasuruan, maka masyarakat tidak lagi perlu jauh-jauh keluar kota. Makanya, kami acungkan jempol untuk Dinas Kesehatan atas percepatan dalam pengadaan alat tersebut,” sampainya.
Ia juga berharap agar alat tersebut bisa segera difungsikan. Agar ikhtiar masyarakat untuk bisa sembuh dari Covid-19 bisa terlaksana.
“Ini kan bagian dari ikhtiar untuk menyembuhkan pasien dari Covid-19. Kami berharap alat itu bisa segera difungsikan,” desaknya. (one/hn)