PASURUAN, Radar Bromo – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasuruan masih menyimpan stok plasma darah konvalesen. Ada 70-an kantong darah yang belum terpakai. PMI bakal berupaya agar stok itu bisa digunakan untuk donor darah biasa.
Humas PMI Kabupaten Pasuruan Sony Sumarsono mengatakan, plasma darah konvalesen itu tersimpan antara 7 sampai 8 bulan. Belum ada permintaan sama sekali. Sebab, pandemi Covid-19 varian Omicron ini tidak seperti varian Delta.
“Kalau saat varian Delta dulu memang banyak permintaan. Bahkan, sampai kehabisan dan mencari donor,” ungkapnya.
Untunglah, kata Sony, masa kedaluwarsa plasma darah konvalesen bisa bertahan hingga 1 tahun. Sehingga bisa tersimpan dalam waktu lama. Namun, saat ini, masa kedaluwarsanya tinggal beberapa bulan.
”Dulu pengambilannya Agustus-September. Jadi, kedaluwarsanya ya diperkirakan bulan itu,” tandasnya.
Untuk itu, PMI akan melakukan kajian untuk bisa menggunakan plasma darah tersebut sebagai darah biasa yang bisa didonorkan kepada yang membutuhkan.
“Ini masih kami pelajari,” jelasnya. (sid/far)
PASURUAN, Radar Bromo – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasuruan masih menyimpan stok plasma darah konvalesen. Ada 70-an kantong darah yang belum terpakai. PMI bakal berupaya agar stok itu bisa digunakan untuk donor darah biasa.
Humas PMI Kabupaten Pasuruan Sony Sumarsono mengatakan, plasma darah konvalesen itu tersimpan antara 7 sampai 8 bulan. Belum ada permintaan sama sekali. Sebab, pandemi Covid-19 varian Omicron ini tidak seperti varian Delta.
“Kalau saat varian Delta dulu memang banyak permintaan. Bahkan, sampai kehabisan dan mencari donor,” ungkapnya.
Untunglah, kata Sony, masa kedaluwarsa plasma darah konvalesen bisa bertahan hingga 1 tahun. Sehingga bisa tersimpan dalam waktu lama. Namun, saat ini, masa kedaluwarsanya tinggal beberapa bulan.
”Dulu pengambilannya Agustus-September. Jadi, kedaluwarsanya ya diperkirakan bulan itu,” tandasnya.
Untuk itu, PMI akan melakukan kajian untuk bisa menggunakan plasma darah tersebut sebagai darah biasa yang bisa didonorkan kepada yang membutuhkan.
“Ini masih kami pelajari,” jelasnya. (sid/far)
