27.8 C
Probolinggo
Saturday, April 1, 2023

Protes Transformasi SMAN 1 Bangil Jadi SMAN Taruna Madani, Wadul DPRD

BANGIL, Radar Bromo – Rencana mentransformasi SMAN 1 Bangil ke SMAN 1 Taruna Madani Jawa Timur terus menuai pertentangan. Senin (3/1), sejumlah alumni SMAN 1 Bangil mendatangi DPRD Kabupaten Pasuruan untuk meminta dukungan.

Pada anggota legislatif itu, mereka minta rencana transformasi SMAN 1 Bangil menjadi SMAN 1 Taruan Madani dibatalkan. Namun, mereka sepakat tidak menolak adanya SMAN 1 Taruna Madani.

“Kami tidak menolak keberadaan SMAN 1 Taruna Madani. Asalkan tidak mengotak-atik keberadaan SMAN 1 Bangil,” tandas Sifak, salah satu warga Bangil yang juga alumni angkatan 2003.

Menurut Sifak, ada beberapa hal yang membuat ia dan yang rekannya sesama alumni tak sepakat atas rencana transformasi SMAN 1 Bangil menjadi SMAN 1 Taruna Madani. Salah satunya berkaitan dengan kuota.

Baca Juga:  Siswa-siswi SMAN 1 Bangil Berhasil Menangkan Lomba Video Online Promo Wisata tingkat Asean

Saat ini, menurutnya, jumlah siswa ajaran baru rata-rata mencapai 430 anak. Sementara bila diterapkan SMAN 1 Taruna Madani, hanya menerima 400 anak. Itu pun sebagian merupakan warga luar Bangil dan Pasuruan.

Parahnya lagi, ada perubahan biaya sebagai konsekuensi atas rencana transformasi tersebut. Bahkan, biayanya diperkirakan tidak sedikit. Untuk biaya pendaftaran saja sekitar Rp 17 juta. Lalu, biaya bulanan mencapai Rp 2,5 juta.

Karena itu, Sifak memperkirakan sekolah tersebut hanya untuk orang-orang kaya. Sementara anak-anak dari kalangan kurang mampu dari sisi finansial bakal tidak bisa bersekolah di SMAN 1 Taruna Madani.

BANGIL, Radar Bromo – Rencana mentransformasi SMAN 1 Bangil ke SMAN 1 Taruna Madani Jawa Timur terus menuai pertentangan. Senin (3/1), sejumlah alumni SMAN 1 Bangil mendatangi DPRD Kabupaten Pasuruan untuk meminta dukungan.

Pada anggota legislatif itu, mereka minta rencana transformasi SMAN 1 Bangil menjadi SMAN 1 Taruan Madani dibatalkan. Namun, mereka sepakat tidak menolak adanya SMAN 1 Taruna Madani.

“Kami tidak menolak keberadaan SMAN 1 Taruna Madani. Asalkan tidak mengotak-atik keberadaan SMAN 1 Bangil,” tandas Sifak, salah satu warga Bangil yang juga alumni angkatan 2003.

Menurut Sifak, ada beberapa hal yang membuat ia dan yang rekannya sesama alumni tak sepakat atas rencana transformasi SMAN 1 Bangil menjadi SMAN 1 Taruna Madani. Salah satunya berkaitan dengan kuota.

Baca Juga:  Imron Rosidi, Kepala SMAN 1 Bangil yang Produktif Menulis Buku

Saat ini, menurutnya, jumlah siswa ajaran baru rata-rata mencapai 430 anak. Sementara bila diterapkan SMAN 1 Taruna Madani, hanya menerima 400 anak. Itu pun sebagian merupakan warga luar Bangil dan Pasuruan.

Parahnya lagi, ada perubahan biaya sebagai konsekuensi atas rencana transformasi tersebut. Bahkan, biayanya diperkirakan tidak sedikit. Untuk biaya pendaftaran saja sekitar Rp 17 juta. Lalu, biaya bulanan mencapai Rp 2,5 juta.

Karena itu, Sifak memperkirakan sekolah tersebut hanya untuk orang-orang kaya. Sementara anak-anak dari kalangan kurang mampu dari sisi finansial bakal tidak bisa bersekolah di SMAN 1 Taruna Madani.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru