REMBANG – Tak bisa dipungkiri, masih banyak orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kecamatan Rembang. Gangguan itu mulai dari ringan, berat, bahkan sampai ada yang dipasung. Agar jumlahnya tak bertambah, Puskesmas Rembang bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan membuat program Panji Bakat Baya (Pasien Jiwa Berbasis Masyarakat Bangkit Berkarya).
Upaya tersebut tidak langsung berjalan dengan mulus, bahkan banyak menemui kendala karena masih adanya stigma bagi ODGJ. Misalnya, harus berobat secara berkesinambungan, mahalnya biaya pengobatan, serta kurangnya pelayanan kesehatan jiwa yang bisa dijangkau oleh masyarakat.
Nah, di dalam program Panji Bakat Baya, Puskesmas Rembang melakukan berbagai upaya. Mulai promotif berupa sosialisasi atau penyuluhan; preventif berupa pendampingan dan pelacakan; kuratif dengan pengobatan yang menderita gangguan jiwa; serta rehabilitatif yang dipusatkan melalui Posyandu Jiwa Tunas Harapan yang bertempat di balai Desa Pekoren, Kecamatan Rembang.
“Selain itu, juga memberikan rujukan ke RSJ Dr Rajiman Wedyodiningrat Lawang, bagi ODGJ yang membutuhkan perawatan lebih lanjut. Pemantauan tetap kami lakukan agar kondisi pasien terus membaik atau tidak jatuh dalam kondisi yang lebih buruk bahkan dipasung kembali (Repasung),” beber dr Inkhud Muawanah, kepala Puskesmas Rembang.
Pasien, lanjut dr Inkhud, juga dilakukan terapi di Posyandu Jiwa. Terapi itu meliputi terapi musik dan olahraga dengan kegiatan senam, terapi spiritual, dan terapi kerja melalui kegiatan pelatihan seperti perawatan diri sendiri, merajut, membuat keset, membuat kipas dari kain dan bambu.
“Harapannya, pasien yang sudah sembuh bisa bekerja dan mandiri serta diterima oleh masyarakat. Komunikasi dan motivasi yang baik juga dilakukan sehingga masyarakat disekitarnya bisa membantu kemandirian pasien paska pangguan jiwa. Bahkan, ada yang menjahit, membordir, berjualan, dan menjadi tukang ojek,” terang dr Inkhud.
Berkat kerja sama tim petugas di Puskesmas Rembang dengan lintas sektor dan dukungan masyarakat, sampai hari ini sudah ada 15 ODGJ yang dibebaskan dari pasung. Upaya tersebut dimulai sejak tahun 2013 dan pemantauan tetap dilakukan.
Keberadaan Panji Bakat Baya yang didukung oleh Posyandu Jiwa Tunas Harapan sangat membantu perawatan , penyembuhan, dan pemulihan di Kecamatan Rembang. Pelayanan gratis yang didukung oleh 3 orang paramedis yang terlatih serta 5 orang kader terlatih diharapkan mampu memberikan pelayanan optimal menuju Kecamatan Rembang bebas pasung. (one/fun)