PASURUAN – Pemkot Pasuruan terus berupaya menjamin pelayanan kesehatan terhadap masyarakatnya agar terpenuhi. Diantaranya dengan mendorong laju pertumbuhan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Wakil Wali Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo menjelaskan, dari 208.199 penduduk Kota Pasuruan saat ini, 97,73 persen diantaranya telah terdaftar menjadi peserta JKN-KIS. Artinya, sebanyak 203.464 telah dijamin dalam hal pelayanan kesehatannya.
“Alhamdulillah, Kota Pasuruan telah melampaui target nasional untuk cakupan UHC (universal health coverage) yang ditetapkan Pak Presiden Jokowi dalam Perpres Nomor 12 Tahun 2015 tentang RPJMN tahun 2015-2019,” kata Teno.
Menurutnya, upaya pencapaian UHC itu dikejar agar masyarakat Kota Pasuruan dapat memperoleh pelayanan kesehatan tanpa mengalami kesulitan dalam pembiayaan. Dengan begitu, lanjut Teno, derajat masyarakat juga dapat meningkat karena pelayanan kesehatan diberikan secara komprehensif.
“Dari APBD 2019 ini memang kami siapkan Rp 18 miliar untuk mengkover 97,73 persen peserta JKN-KIS selama setahun melalui segmen penerima bantuan iuran,” tambahnya.
Kedepan, pihaknya berharap agar pencapaian UHC di Kota Pasuruan mencapai 100 persen. Meski begitu, kata Teno, untuk merealisasikannya bukan hal yang mudah. Menurutnya perlu kerja sama yang baik antar sejumlah instansi, OPD, dan masyarakat.
“Namun tetap akan kami lakukan sinkronisasi data penduduk yang belum terkover,” jelasnya.
Sementara, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pasuruan, Debbie Nianta mengungkapkan dari empat daerah, memang baru Kota Pasuruan saja yang melampaui target nasional UHC. Sedangkan tiga daerah lainnya masih terbilang minim.
Ia merinci, Kabupaten Pasuruan merupakan daerah urutan terakhir dengan pencapaian UHC yang jauh dari target. Besarannya mencapai 70,54 persen atau sebesar 1.117.966 jiwa yang terkover dari jumlah penduduk sebanyak 1.584.778 jiwa.
Sedangkan di urutan ketiga, Kota Probolinggo dengan cakupan sebesar 78,04 persen atau 184.941 yang terkover dari jumlah penduduk sebanyak 236.981 jiwa. “Untuk Kabupaten Probolinggo capaiannya 82,63 persen. Artinya ada 925.110 dari jumlah penduduk sebanyak 1.119.612 yang terkover,” pungkas Debbie. (tom/fun)