BUGULKIDUL – Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan kelahiran bayi di Kota Pasuruan dalam kondisi baik. Selama ini, Dinkes tidak menemukan adanya kasus kelahiran bayi dalam kondisi prematur. Ini tidak terlepas dari gizi pada ibu hamil yang cukup.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Pasuruan, dr. Shierly Marlena mengungkapkan, kelahiran prematur biasanya terjadi karena kelahiran lebih awal dari perkiraan. Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya kontraksi pada rahim dan membuka jalan kelahiran.
Kelahiran prematur ini menyebabkan berat badan bayi rendah. Ini diakibatkan pembentukan organ pada tubuh bayi belum sempurna. Karena itu kelahiran prematur dapat berisiko gangguan kesehatan pada bayi dan membutuhkan perawatan yang intensif.
“Kalau di Kota Pasuruan, saya pastikan belum ada bayi lahir dalam kondisi prematur. Selama ini, seorang ibu selalu melahirkan anaknya dalam kondisi normal dan sehat,” ungkapnya.
Shierly-sapaan akrabnya menjelaskan, Dinkes terus berupaya agar kondisi bayi yang dilahirkan dalam keadaan sehat. Salah satu diantaranya dengan melakukan pemeriksaan rutin pada ibu minimal empat kali selama masa kehamilan.
Tujuannya, untuk mengecek penyakit yang dialami oleh sang ibu selama kehamilan. Selain itu, pemberian gizi pada ibu hamil oleh Dinkes melalalui Puskesmas. Tujuannya, agar kondisi ibu dalam keadaan sehat dan memiliki gizi cukup.
“Gizi yang cukup dan pemeriksaan intensif pada ibu hamil dapat mengurangi resiko bayi lahir dalam keadaan prematur,” terang Shierly. (riz/fun)