TONGAS-Pelaku usaha di sepanjang Jalan Raya Tongas-Lumbang, Kabupaten Probolinggo, mulai mengeluh. Mereka merasakan adanya jalan tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) tidak membuat usahanya semakin ramai. Padahal, usahanya berada di jalur menuju wisata Gunung Bromo.
Mereka pun menilai, hal ini karena tidak adanya rambu-rambu di exit tol Tongas. Di sana, rambu-rambu yang terpasang dicantumkan arah Bromo ke kanan atau selatan. Sehingga, bagi pengunjung asal Kabupaten Probolinggo, tidak melewati jalan Tongas-Lumbang untuk menuju Bromo.
Dari pantauan Jawa Pos Radar Bromo, pada rambu-rambu arah setelah exit tol Tongas, tercantum ke kiri Kota Probolinggo dan belok kanan arah Wringinanom dan Sumberkramat. Padahal, arah ke kiri merupakan jalur Tongas-Lumbang menuju wisata Gunung Bromo dan Air Terjun Madakaripura di Kecamatan Lumbang.
Wisatawan yang hendak ke Gunung Bromo pun akan lebih dekat dan mudah jika melewati Jalur Tongas-Lumbang. Namun, selama ini banyak wisatawan yang belok kanan. Mereka memilih keluar di exit tol Tongas, belok kiri dan naik ke Bromo melalui Jalan Raya Muneng, Kecamatan Sumberasih.
Dampaknya, sejumlah pelaku jasa wisata, baik pemilik hotel, penginapan, hingga jasa jip di Kecamatan Lumbang, sepi. Seperti di Rest Area Kebunduren dan Rest Area Lambang Kuning, Kecamatan Lumbang. Sejak liburan Lebaran hingga saat ini, sepi.
“Kami berharap ada perbaikan rambu tol. Di exit tol Tongas, bisa tambah rambu arah Bromo. Karena di sepanjang jalur Tongas-Lumbang justru sepi,” ujar salah satu pelaku jasa wisata di Kecamatan Lumbang, Zendra.
Manajer Operasional PT Trans Jawa Tol Paspro Sukiran mengaku, akan berkoordinasikan dengan PT Waskita. Karena itu termasuk rambu tambahan. Soal rambu arah wisata Bromo, akan menjadi catatan untuk segera diajukan untuk diperbaiki. “Sebelumnya rambu di exit tol Leces, sudah diajukan dan sudah diperbaiki,” ujarnya. (mas/rud)