PANGGUNGREJO – Keinginan sejumlah siswa tidak mampu di SMA dan SMK Swasta di Kota Pasuruan agar bantuan sosial (bansos) triwulan dua dicairkan, terjawab. Senin lalu (15/7), Pemkot kembali mentransfer bansos ke sejumlah rekening siswa.
Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Penyusunan Program pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Pasuruan, Sutrisno mengungkapkan bansos triwulan dua sudah dicairkan. Pencairan dilakukan dengan mentrasfer ke rekening penerima.
Untuk triwulan dua ini, Pemkot mencairkan dana bansos senilai Rp 600.025.000 untuk 1.517 siswa. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan triwulan pertama yang mencapai Rp 604.960.000 untuk 1529 siswa. Sebab, penerima yang terdaftar ada yang meninggal dan putus sekolah.
Anggaran ratusan juta ini diperuntukkan selama tiga bulan mulai April sampai Juni. Setiap siswa menerima besaran bansos yang berbeda-beda. Untuk siswa SMA menerima Rp 85 ribu, SMK teknis Rp 150 ribu dan SMK non teknis menerima Rp 120 ribu per siswa setiap bulannya.
“Alhamdulillah, Bansos triwulan II akhirnya dicairkan senin. Pencairannya sama seperti triwulan pertama. Yaitu langsung ke rekening masing-masing siswa,” ungkapnya.
Menurutnya, pencairan Bansos ini diharapkan mampu meringankan beban siswa dari kalangan tidak mampu. Karena itu, pihaknya berharap siswa penerima bisa memanfaatkan dana bansos ini untuk biaya pendidikan mereka.
“Persyaratannya juga sama. Yakni, dari keluarga tidak mampu, belum tergabung dalam program keluarga harapan (PKH) serta menunjukkan surat keterangan tidak mampu (SKTM),”terang Tris. (riz/fun)