KRUCIL – Pemadaman api yang melalap hutan di kawasan konservasi Gunung Semen di lereng Gunung Argopuro, terbantu derasnya hujan. Senin (15/10), di kawasan setempat hujan deras sehingga kebakaran diperkirakan sudah padam.
“Kebetulan di Baderan hujan deras. Mudah-mudahan hujannya sampai ke kawasan yang terbakar,” ujar Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI Probolinggo Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) KLHK Jawa Timur, Mamat Ruhimat, kmarin.
Diketahui sejak Rabu (10/10) lalu, kawasan konservasi itu terbakar yang didduga dampak dari panasnya kemarau panjang. Sejumlah petugas juga langsung menuju titik api untuk memadamkannya.
Senin, sebagian tim pemadam telah turun. Sebab, salah seorang petugas mengalami kabakaran di kaki dan melepuh. Saat bertugas di lapangan, ada titik api yang dikira sudah padam dan berdebu tidak sengaja terinjak. Ternyata, titik api itu masih menyala. “Kakinya bengkak saja, sedang dalam perawatan,” ujarnya.
Sedangkan, petugas lainnya mangalami kelelahan karena kehabisan amunisi. Selama ini, kebakaran merembet dari atas ke bawah Gunung Semen. Sedikitnya, ada sekitar 35 hektare sampai 40 hektare lahan yang terbakar.
Mayoritas semak-semak. Sedangkan, pohon tegakan yang terbakar diduga tegakan yang dulu sudah roboh terdampak kebakaran sebelumnya.
“Ada dua petugas yang masih di lapangan yang terus memantau. Di sejumlah titik masih ada kebulan asap meski api sudah padam. Mudah-mudahan tidak melebar. Dari setelit terpantau hijau, tidak terlihat titik api,” ujarnya. (hil/rud)