DRINGU, Radar Bromo – Sebanyak 1.279 Rumah Tangga Miskin Pertanian (RTMP) di Kabupaten Probolinggo akan mendapatkan bantuan hibah. Bantuan tersebut berasal dari program Bekerja (Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera) dari Kementerian Pertanian RI.
Dari jumlah itu, tersebar di 10 desa di Kecamatan Pajarakan. Yaitu Desa Sukokerto, Pajarakan Kulon, Selogudig Wetan, Karangbong, Karanggeger, Karangpranti, Ketompen, Selogudig Kulon, Sukomulyo dan Tanjung.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKH) Kabupaten Probolinggo M Sidik Widjanarko mengatakan, program Bekerja merupakan program dari Kementerian Pertanian RI. Pelaksanaannya dumului tahun lalu. Untuk tahun ini di Provinsi Jawa Timur, ada 3 daerah yang memperoleh program tersebut. Salah satunya adalah Kabupaten Probolinggo.
“Untuk program Bekerja ini masing-masing RTMP mendapatkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 500 ribu. Itu untuk pembuatan kandang, ayam jenis Jawa Super sebanyak 50 ekor, pakan 150 kg, obat-obatan dan vitamin, serta bibit hortikultura yang akan dikembangkan menjadi bahan pakan lokal,” ungkapnya.
Sidik juga menjelaskan, bimtek manajemen pemeliharaan ayam ini dilakukan dalam rangka menjelaskan bagaimana memelihara ayam yang baik. Sebab RTMP harus berupaya bagaimana ayam ini bisa hidup. “Insya Allah pada minggu ketiga bulan ini bantuan tersebut sudah diserahkan kepada masyarakat,” jelasnya.
Para RTMP penerima bantuan itu, harus dikawal. Tujuannya agar program Bekerja dapat berjalan secara maksimal. Karena program tersebut digulirkan memang untuk kesejahteraan masyarakat. Kalau bertelur, maka telurnya itu bisa dijual dan dinikmati sendiri. Karena Kabupaten Probolinggo juga termasuk bagian daerah yang stuntingnya cukup tinggi.
“Salah satu sisi dari peternakan yaitu bisa dinikmati dan bisa dijual. Dagingnya bisa dijual atau terus bisa dipelihara. Jadi tidak ada ikatan nanti kalau sudah besar dikasihkan ke yang lain. Karena memang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.
Pemberian bantuan program Bekerja itu, diharapkan mampu mengurangi angka kemiskinan. Sebab kalau bantuan itu bisa dikembangkan dengan baik, maka akan ada tambahan penghasilan. Jika bisa dikembangkan maka tidak dijual, kalaupun mau dijual satu per satupun juga bisa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Paling tidak nanti ada yang bisa dipelihara sehingga bisa berkembang biak. Hasilnya bisa untuk tambahan pendapatan masyarakat untuk menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo,” harapnya. (sid/fun)