REMBANG, Radar Bromo – Mustofa alias Tofa, 40, langsung dibawa polisi usai dibekuk di tepi Jalan raya Raci. Untuk menangkap pembunuh Musafir, polisi bahkan sampai harus mengeluarkan tembakan peringatan. Tofa sempat dilarikan ke RSUD Bangil untuk mendapatkan perawatan. Sebab, sejumlah tubuhnya luka-luka imbas amukan massa.
Menurut kabar yang beredar, Tofa diketahui pernah mengalami sakit jiwa. Bahkan lelaki ini pernah dirawat di rumah sakit jiwa. Hal ini juga dibenarkan oleh sejumlah warga.
Kepala Dusun Jati, Desa Pandean, Kecamatan Rembang, Nur Hasan menyampaikan, pelaku selama ini memang memiliki gangguan kejiwaan. Bahkan, ia sempat dirawat di RSJ Lawang, Kabupaten Malang. Tidak hanya sekali, tapi dua kali. Sekitar tahun 2017 dan 2018.
“Pelaku merupakan kakak kandung korban. Pelaku memang pernah masuk rumah sakit jiwa,” tuturnya.
Jika memang gila, bagaimana dengan proses hukumnya?
Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adrian menyampaikan, masih mendalami kasus pembunuhan tersebut. Pihaknya belum memastikan motif dari tindak pembunuhan tersebut. Ia juga belum bisa menguraikan adanya indikasi pelaku mengalami gangguan kejiwaan.
“Pelaku kami amankan terlebih dahulu. Kami masih mendalami motif terduga pelaku. Kami juga tidak bisa memastikan, apakah terduga pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Karena, hal itu harus dibuktikan dengan ahli,” bebernya.
Pacul Kepala Adiknya hingga Tewas, Pria di Rembang Ini Diamankan
Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi pembunuhan di Dusun Jati, Desa Pandean, Kecamatan Rembang. Pelakunya adalah Mustofa alias Tofa. Dia tega memacul Musafir, 33, yang tak lain adalah adik kandungnya sendiri. Peritiwa itu terjadi Senin (25/1) pagi. Usai menghabisi adiknya, Tofa sempat kabur, namun berhasil dibekuk di tepi Jalan raya Raci, tepatnya di sekitar Pos Polantas Pier. (one/fun)