PANDAAN, Radar Bromo– Pemkab Pasuruan terus gencar melakukan normalisasi aliran air. Bahkan, tahun ini mengalokasikan anggaran hingga Rp 6 miliar dari APBD. Anggaran ini akan digunakan untuk mengeruk 50-60 titik saluran pembuang, irigasi, dan anak sungai.
Namun, gencarnya normalisasi ini tak diikuti dengan pengadaan alat berat sebagai sarana pendukung. Pemkab memilih memaksimalkan ekskavartor yang sudah dimiliki. “Tahun ini normalisasi tetap ada dan jalan terus. Tetapi, tidak ada pengadaan tambahan alat berat,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan Misbah Zunib.
Karena tambahan alat beratnya tidak ada, Misbah mengaku, pihaknya memaksimalkan alat berat yang ada. Mengingat masih masa pandemi Covid-19, anggaran yang dialokasikan juga terbatas.
Selama ini ada empat ekskavator tipe kecil, dua tipe sedang, dan satu tipe besar. Pemanfaatannya disesuaikan dengan kebutuhan dan medan. “Di tempat kami alat berat berupa ekskavator ada delapan unit. Satu unit rusak. Jadi, yang ready hanya tujuh unit dan kondisinya baik. Inilah nanti kami andalan dalam kegiatan normalisasi di tahun sekarang,” ujarnya. (zal/rud/fun)